Apakah Doa yang Jujur dan Tulus [pasti] akan Dikabulkan Allah?

Saya pernah mendengar perkataan begini: "Syarat supaya doa kita dikabulkan oleh Allah adalah jujur dan tulus!" Apa betul demikian? Menurut saya: ya dan tidak.

ya Dalam arti, doa yang benar (apapun bentuknya: doa permohonan, pujian, syukur) memang haruslah jujur dan tulus. Tanpa itu, doa bukan doa lagi tetapi sekedar gerak bibir atau luncuran kata-kata otomatis.
  1. jujur. Artinya sesuai dengan kenyataan hidup dan situasi diri (keadaan tubuh, situasi perasaan, isi pikiran, dan kehendak) yang apa adanya.
  2. tulus. Artinya penuh iman kepada Allah Bapa. Menyadari sepenuhnya kita adalah anak-anakNya yang terkasih dan hanya mengandalkan kasihNya.

tidak Dalam arti, ketulusan dan kejujuran doa kita tidak dapat memaksa Allah untuk mengabulkan yang kita mohon. Allah tetaplah Allah. Dia mempunyai rencana dan kebijaksanaan yang sempurna. Mengatasi semua manusia. Oleh karenanya tidak semua doa yang tulus dan jujur dikabulkan.

Jangan kaget. Memang begitu. Setidaknya Yesus Kristus sendiri mengalami. Renungkan yang didoakan Yesus di taman Getsemani

  • Ya BapaKu, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari padaKu; tetapi bukanlah kehendakKu, melainkan kehendakMulah yang terjadi." [Luk 22:42]

Katakanlah apakah doa ini kurang jujur dan tulus? Sebagai manusia yang sudah tahu nasib yang akan menimpa diriNya, Yesus sangat berharap dibebaskan dari derita maut. Sangat jujur bukan. Juga sangat tulus. Dengan sangat jelas Dia mengesampingkan kehendakNya sendiri dan menjunjung tinggi apa yang dikehendaki Allah BapaNya.

Lalu, apa yang dialami Yesus? Boleh dikatakan, doa permohonanNya tidak dikabulkan. Jadi kamu jangan berharap melebihi Yesus bisa memaksa Allah Bapamu dengan kejujuran dan ketulusanmu.