Kisah Inspiratif
Berkat Gambar Bunda Maria
Seorang wanita sangat membenci salah seorang saudaranya, sehingga ia berjanji tidak akan pernah mengampuninya baik di dunia ini maupun di akherat nanti. Oleh karenanya, ia tidak mau lagi menerima sakramen-sakramen dan berhenti berdoa. Ketika pada suatu ketika ia sakit berat, pastor paroki memintanya untuk bertobat, namun tidak berhasil. Pastor itu kemudian minta rekan pastornya mengunjungi wanita itu.
Kepada pastor itu, sang wanita menceriterakan kejahatan-kejahatan yang dilakukan saudaranya terhadap dirinya. Pastor itu dapat mengerti mengapa wanita itu sangat membenci dan sulit mengampuni. Dengan lembut ia berkata, "Kejahatan saudaramu itu memang keterlaluan, namun demi keselamatan jiwamu kamu harus berani memaafkannya."
"Biarlah aku masuk neraka, tapi aku hanya puas kalau dapat membalas kejahatannya. Aku tidak akan pernah memaafkannya." kata wanita itu dengan tegas.
Pastor itu belum mau menyerah. Ia terus membujuk, dan akhirnya ia mengajak doa bersama. Wanita itu bersedia. Sebelum doa itu dimulai, pastor mengambil dari buku doanya sebuah gambar Bunda Maria dan memasangnya di meja. Mereka mulai berdoa.
"Cukup pastor," tiba-tiba wanita itu menyela doa yang baru saja mulai. "Aku sudah memaafkan saudaraku dengan sepenuh hatiku. Sekarang aku mohon sakramen pengampunan."
Seorang wanita sangat membenci salah seorang saudaranya, sehingga ia berjanji tidak akan pernah mengampuninya baik di dunia ini maupun di akherat nanti. Oleh karenanya, ia tidak mau lagi menerima sakramen-sakramen dan berhenti berdoa. Ketika pada suatu ketika ia sakit berat, pastor paroki memintanya untuk bertobat, namun tidak berhasil. Pastor itu kemudian minta rekan pastornya mengunjungi wanita itu.
Kepada pastor itu, sang wanita menceriterakan kejahatan-kejahatan yang dilakukan saudaranya terhadap dirinya. Pastor itu dapat mengerti mengapa wanita itu sangat membenci dan sulit mengampuni. Dengan lembut ia berkata, "Kejahatan saudaramu itu memang keterlaluan, namun demi keselamatan jiwamu kamu harus berani memaafkannya."
"Biarlah aku masuk neraka, tapi aku hanya puas kalau dapat membalas kejahatannya. Aku tidak akan pernah memaafkannya." kata wanita itu dengan tegas.
Pastor itu belum mau menyerah. Ia terus membujuk, dan akhirnya ia mengajak doa bersama. Wanita itu bersedia. Sebelum doa itu dimulai, pastor mengambil dari buku doanya sebuah gambar Bunda Maria dan memasangnya di meja. Mereka mulai berdoa.
"Cukup pastor," tiba-tiba wanita itu menyela doa yang baru saja mulai. "Aku sudah memaafkan saudaraku dengan sepenuh hatiku. Sekarang aku mohon sakramen pengampunan."