Anak Ayam Diganti Roti Ayam
Seorang perempuan kristen mempunyai dua ekor ayam. Ayam itu sering mencari makan di halaman rumah tetangganya yang cepat naik darah alias pemarah. Suatu hari tetangganya menangkap kedua ayam itu dan mencekiknya sampai mati. Lalu ayam itu dilemparkannya kembali melalui pagar. Tentu saja perempuan kristen itu berduka tetapi dia tidak marah dan tidak juga membalas dengan mencaci maki tetangganya. Sebaliknya, ia mengambil ayam itu, mencabuti bulunya dan memasaknya menjadi roti ayam. Kemudian ia mengirimkan roti ayam tersebut ke rumah tetangganya yang telah membunuh ayamnya itu. Perempuan itu meminta maaf karena tidak berhati-hati menjaga ayam-ayamnya.
Tetangganya itu tidak bisa berkata-kata apa-apa. Roti ayam dan permintaan maaf itu membuatnya trenyuh dan malu. Sebenarnya bukan maksud perempuan kristen itu untuk membuat dia malu tetapi motivasinya membalas kejahatan dengan kebajikan adalah memperlihatkan kasih kristen yang nyata kepada tetangganya.
Membalas kasih dengan kebencian dan penolakan adalah kejahatan
Membalas kasih dengan kasih adalah manusiawi
Membalas kebencian dengan kasih ini baru namanya Ilahi.
Tetangganya itu tidak bisa berkata-kata apa-apa. Roti ayam dan permintaan maaf itu membuatnya trenyuh dan malu. Sebenarnya bukan maksud perempuan kristen itu untuk membuat dia malu tetapi motivasinya membalas kejahatan dengan kebajikan adalah memperlihatkan kasih kristen yang nyata kepada tetangganya.
Membalas kasih dengan kebencian dan penolakan adalah kejahatan
Membalas kasih dengan kasih adalah manusiawi
Membalas kebencian dengan kasih ini baru namanya Ilahi.