Doa Esther

(Tamb. Ester C: l1-24)
Tuhanku, Raja kami, Engkaulah yang tunggal,
dan tolonglah aku yang seorang diri ini,
yang padanya tidak ada yang menolong
selain dari Engkau,
sebab bahaya maut mendekati diriku.
Sejak masa kecilku telah kudengar
dalam keluarga bapaku,
bahwa Engkau, ya Tuhan,
telah memilih Israel dari antara sekalian bangsa,
dan nenek moyang kami telah Kaupilih
dari antara sekalian leluhurnya,
supaya mereka menjadi milik abadi,
dan telah Kaulaksanakan bagi mereka
apa yang telah Kaujanjikan.
Tetapi sekarang kami telah berdosa kepadaMu:
dan kami Kauserahkan
ke dalam tangan musuh kami,
oleh karena kami menghormati allah-allah mereka.
Sungguh adillah Engkau, ya Tuhan.
Tetapi musuh kami tidaklah puas
dengan perbudakan kami yang pahit.
Mereka telah meletakkan tangannya
di dalam tangan berhalanya
untuk menggagalkan sumpah yang Kauucapkan
dan melenyapkan milikMu
serta menyumbat mulut orang-orang
yang memuji Engkau
dan lagi memadamkan kemuliaan
dari RumahMu serta mezbahMu;
mulut bangsa-bangsa mau mereka bukakan
untuk memuji kesia-siaan
dan mengagumi selamanya raja kedagingan.
Tuhan, janganlah menyerahkan
tampuk pemerintahanMu
kepada yang tidak ada sama sekali,
jangan orang sampai menertawakan keruntuhan kami.
Melainkan timpakanlah makar mereka
pada diri mereka sendiri
dan contohkanlah orang yang pertama menyerbu kami.
Ingatlah, ya Tuhan,
dan hendaklah menampakkan diriMu
di waktu kesesakan kami.
Berikanlah kepadaku keberanian,
ya Raja para allah dan Penguasa sekalian kuasa!
Taruhlah perkataan sedap di dalam mulutku
terhadap singa itu
dan ubahkanlah hatinya
sehingga menjadi benci kepada orang
yang memerangi kami,
supaya orang itu serta semua
yang sehaluan dengannya menemui ajalnya.
Tetapi selamatkanlah kami ini dengan tanganMu,
dan tolonglah aku yang seorang diri im,
yang tidak mempunyai seorangpun
selain dari Engkau, ya Tuhan.
Segala sesuatunya Kaukenal,
dan Engkaupun tahu
bahwa aku membenci kemuliaan
dari orangorang fasik
serta merasa keji terhadap tempat tidur
orang-orang yang tak bersunat itu
dan tiap-tiap orang asing.
Engkau rnengetahui daruratku.
Engkau tahu bahwa tanda kecongkakan
yang ada di atas kepalaku
pada hari-hari aku tampil ke muka kuanggap rendah;
aku mengejikannya seperti kain haid
dan tidak kupakai pada hari-hari istirahatku.
HambaMu inipun tidak makan pula
pada meja Haman
dan perjamuan rajapun tidak kuhargakan;
anggur tuangan tidaklah kuminum.
Lagipula hambaMu ini tidak menaruh sukacita
semenjak hari aku pindah hingga sekarang,
kecuali atas Dikau, ya Tuhan, Allah Abraham.
Ya Allah, Engkaulah yang terlebih kuat
dari sekalian orang, dengarkanlah suara
orang-orang yang putus harapannya
dan selamatkanlah kami dari kekuasaan para penjahat
dan selamatkanlah aku ini dari ketakutanku!