Alasan Kehadiran Yesus ke Dunia
Seorang ayah tiba-tiba merasa kesal karena anak semata wayangnya menjadi nakal. Maklum anak itu menginjak usia remaja. Sudah berkali-kali ia mengingatkan agar sepulang sekolah jangan keluyuran tapi langsung pulang ke rumah. Namun si anak nampaknya tidak mengindahkan larangan ayahnya.
Untuk menegakkan kewibawaannya, ayah itu kemudian memberikan aturan: kalau anaknya masih keluyuran lagi, dia harus tidur di gudang, tanpa jaket atau selimut. Si anak rupa-rupanya tidak menganggap serius aturan itu. Pada hari berikutnya, ia keluyuran sampai sore.
Ternyata ayah itu serius. Setelah makan, tanpa ampun anaknya dimasukkan ke gudang dan dikunci. Malam itu dia harus menjalani hukuman.
Apa yang terjadi pada kedua orang tuanya? Tidak tahu bagaimana nasib anaknya, ayah yang menghukumnya malah tidak bisa tidur. Dia tidak pernah berhenti memikirkan anaknya: apa dia tidak kedinginan, banyak nyamuk...
"Bagaimana Bu, kasihan ya. Suruh masuk kamar saja ya?!" kata ayah itu tidak tahan lagi. "Jangan Pak. Nanti kata-katamu tidak akan ditaati lagi."
Dalam kebimbangan akhirnya, sang ayah mengambil selimut dan pergi ke gudang. Malam itu si anak nakal tidur di gudang di bawah selimut yang dibawa ayahnya, berbantalkan lengannya yang kuat.
Itulah sikap Allah. Demi kita si nakal, Yesus datang ke dunia.