Menanggung Sakit
Seorang suster sekarat karena tuberculosis dan dokter yang ada di dekatnya menegaskan, "Seandainya saja kalian tahu betapa hebatnya suster ini menderita! Selama hidupku, belum pernah aku melihat penderitaan sekian besarnya yang ditanggung dengan kegembiraan ilahi."
"Oh, ibu," kata suster itu kepada superiornya, "alangkah bagusnya menulis (eloquently) dengan jelas mengenai penderitaan?" sebagaimana ia sendiri sering melakukannya. "Itu sama sekali tidak berguna; seseorang harus sungguh-sungguh mengalami penderitaan!" Pada suatu malam perawat menemuinya sedang berjaga. "Apa yang engkau kerjakan? Engkau harus berusaha tidur." "Saya tidak dapat tidur, sakit yang saya alami tak tertanggungkan; saya sedang berdoa." "Dan apa yang kau katakan kepada Tuhan?" "Tidak ada yang khusus, saya hanya mencintai Dia."
"Oh, ibu," kata suster itu kepada superiornya, "alangkah bagusnya menulis (eloquently) dengan jelas mengenai penderitaan?" sebagaimana ia sendiri sering melakukannya. "Itu sama sekali tidak berguna; seseorang harus sungguh-sungguh mengalami penderitaan!" Pada suatu malam perawat menemuinya sedang berjaga. "Apa yang engkau kerjakan? Engkau harus berusaha tidur." "Saya tidak dapat tidur, sakit yang saya alami tak tertanggungkan; saya sedang berdoa." "Dan apa yang kau katakan kepada Tuhan?" "Tidak ada yang khusus, saya hanya mencintai Dia."